Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), kabarnya saat ini sedang bersiap merenovasi Bundaran Besar, Palangka Raya.
Informasinya bangunan yang menjadi ikon di Ibu Kota Provinsi Kalteng itu akan dipoles dan ditata dengan arsitektur modern, sehingga nantinya lebih mempesona bagi siapa saja yang berkunjung dan melihatnya.
Seniman yang juga pembina Sanggar Tanjung Riak Bulan Kota Palangka Raya, Edi Simpei mengaku sangat mendukung adanya renovasi bundaran besar tersebut.
“Kami menyambut baik adanya renovasi bundaran besar. Terpenting dalam renovasi itu tetap mempertahankan nilai sejarah, filosopi dan nilai-nilai adat budaya yang melekat di bundaran besar itu sebelumnya,” ungkap Edi, Selasa (6/9/2022).
Menurut Edi, bukanlah tanpa alasan mengapa perbaikan bundaran besar itu harus mencerminkan adat dan budaya Kalteng. Itu karena akan menjadi identitas suku Dayak yang mendiami Bumi Tambun Bungai (julukan Kalteng) itu sendiri.
“Dengan dilakukannya renovasi bundaran besar setidaknya wajah Kalteng akan dilihat seluruh dunia, berikut kekayaan seni budaya, dan kearifan lokal yang dimiliki,” tambahnya lagi.
Dikatakan Edi, bila melihat masterplan perbaikan dari bundaran itu, maka sudah mengandung unsur seni budaya dan kearifan lokal. Termasuk sejarah berdirinya ibu kota Provinsi Kalteng.
Di sisi lain, konsep perancangan bangunan sudah memperhatikan aspek persatuan dan Budaya Kalteng dimana akan ada tugu yang tinggi berbentuk Talawang yang besar yang membentuk segi lima Pancasila.
Selain itu, dalam masterplan renovasi bundaran besar juga terlihat balutan ornamen-ornamen atau seni ukir Dayak Kalteng.
Hal itu sudah menggambarkan cerminan budaya suku Dayak Kalteng, serta penghargaan terhadap sejarah serta perjuangan masyarkat melawan penjajah pada masa lampau.