SAMPIT – KALTENG || kalteng.indeksnews.com – Supian Hadi, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyebut Jalan Usaha Tani di wilayah Kecamatan Cempaga memprihatinkan.
Legislator dari Partai Amanat Nasional (PAN) daerah pemilihan (dapil) IV ini mendorong program Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur, untuk segera memperbaiki dan meningkatkan jalan usaha tani dimaksud.
Lantaran jalan usaha tani yang ada di beberapa desa wilayah Kecamatan Cempaga, selama ini kurang diperhatikan dan belum bisa dilintasi kendaraan roda empat, hanya bisa dilintasi sepeda motor saja.
Sehingga masyarakat petani sangat kesulitan untuk mengangkut hasil pertanian mereka seperti petani karet, petani rotan maupun petani kelapa sawit, untuk dibawa dan dijual kepada para pengepul.
“Selama ini kami rasakan jalan usaha tani yang ada di wilayah kami kurang diperhatikan dan banyak masih belum bisa dilewati oleh roda 4 yang pada intinya untuk angkutan hasil usaha tani seperti karet,rotan dan sawit, jalan tersebut hanya bisa dilalui sepeda motor,” ujar Supian Hadi Sabtu 31 Agustus 2024.
“Nah dengan status kelayakan jalan yang masih kurang artinya banyak yang perlu diperhatikan pemerintah daerah dengan program usaha tani harus diperhatikan untuk peningkatan produksi dan peningkatan kesejahteraan petani,” katanya.
“Karena dengan mudahnya akses jalan usaha tani, otomatis semangat dan keinginan warga untuk berkebun dan berladang itu lebih meningkat, yang kami rasakan karena saya juga petani lantaran jalannya kurang layak dilalui banyak kesulitan,” ungkap Supian Hadi.
“Harapan kami sebagai anggota legislator yang bisa menyampaikan aspirasi dari masyarakat kami ke pemerintah agar bisa memperhatikan, karena ada beberapa desa kurang disentuh oleh program dari kabupaten,” jelasnya Supian Hadi.
“Terutama daerah kami yang dirasakan sangat memerlukan peningkatan jalan usaha tani tersebut, apalagi sekarang warga dengan gencarnya menanam kelapa sawit dan sudah ada yang menghasilkan, kesulitan untuk mengangkut hasil yang sudah dipanen,” terangnya.
“Harusnya bisa selesai 3-4 jam, ternyata bisa selesainya 1-2 hari untuk penjulan ke pihak pembeli, jadi kami sendiri melihat kondisi warga yang kesulitan terkait kondisi jalan tersebut, kedepannya kami harapkan untuk segera diperbaiki,” demikian tutupnya (*to).