spot_img

Syekh Asep Ismatullah, WNI yang Jadi Imam Masjid di UEA

- Advertisement -

INDONESIA terkenal sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia.Tokoh muslim Indonesia pun banyak yang telah dikenal luas di dunia. Bukan hanya ulama, hafiz quran asal Indonesia pun telah berkecimpung di berbagai kompetisi internasional bahkan tak sedikit yang menjadi juara.

Demikian juga, banyak WNI yang bermukim di mancanegara. Tak sedikit dari mereka yang dikenal pula sebagai imam masjid di berbagai belahan dunia.

Baru-baru ini muncul salah satu sosok imam dengan bacaan Alquran yang merdu dari Masjid Al Akhyar Kota Sarjah, Uni Emirat Arab (UAE). Imam muda tersebut rupanya juga berasal dari Indonesia. Namanya Syekh Asep Ismatullah.

Berikut videonya yang baru-baru ini diunggah di chanel Youtube المخبتون – Al-Mokhbton:

Asep yang satu ini adalah salah satu figur yang cukup disegani dan dihormati oleh para jamaahnya di Masjid Al Akhyar Kota Sarjah, Uni Emirat Arab (UAE). Penasaran dengan sosoknya?

Dikutip dari Satu Banten, 9 Mei 2020 lalu, disebutkan bahwa lelaki yang disapa Ustaz Asep itu adalah pemuda kelahiran 31 Juli 1993 asal Kampung Panyandungan Kecamatan Maja Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Masa kecil beliau dilalui layaknya anak-anak di kampungnya seperti biasa. Sekolah dasar diselesaikan di SDN Binong 02, lanjut MTs dan MA Al Falah Citeras.

Cita-cita awal beliau memang menjadi penghafal Al Qur’an, hingga selepas lulus Aliyah beliau melanjutkan menjadi santri di Pondok Pesantren Al Falah Nagrek Bandung dibawah bimbingan Al Magfurlah KH Q Syahid Abdullah dan KH Ahmad Farizi Alhafidz sampai 2014.

Beliau kemudian mengambil jurusan Tarbiyah di kampus yayasan milik pesantren. Namun, impiannya untuk melanjutkan pendidikan harus terkubur karena terbentur masalah biaya. Ustad Asep hanya bisa kuliah sampai semester 4. Ia memilih mengalah karena masih ada 3 adiknya yang lebih butuh biaya pendidikan.

BACA JUGA   Berkah Ramadhan, Abdul Rasyid Foundation Berbagi. 3 Ton Beras Zakat Dibagikan Klinik Bisnis

Pulang dari Nagrek, Asep melanjutkan pendidikannya dengan menimba ilmu di Pondok Pesantren Madarijul Ulum Pelamunan, Serang Banten di Bawah Bimbingan KH Abah Umni Lujaini Thahir sampai tahun 2017.

Pertengahan 2017, Asep mendapat kabar dari paman beliau bahwa ada lowongan penerimaan untuk Imam Masjid yang sedang dilaksanakan oleh Kementrian Agama (Awqaf) Uni Emirate Arab. Saat itu beliau agak bimbang awalnya karena tidak memiliki ongkos untuk ke Jakarta. Namun paman beliau memberikan uang untuk ongkos dan akhirnya berangkatlah beliau ke salah satu hotel berbintang di Jakarta sebagai lokasi tes saat itu.

Cita-cita awal ingin menjadi guru dan mengambil jurusan tarbiyah saat kuliah, namun jalan Allah membawanya menjadi Imam di Uni Emirat Arab.

Awal mengikuti serangkaian tes, dirinya agak bimbang karena peserta tes saat itu ada sekitar 100 orang dari berbagai penjuru tanah air dan dengan beragam latar pendidikan. Dirinya agak minder karena tidak memiliki gelar pendidikan formal dan hanya mengantongi ijazah penghafal Qur’an. Namun ternyata, kehendak Allah serta nasib baik berpihak pada Asep saat itu.

Ketika Tim Awqaf melakukan tes, semua hafalan yang diambil secara random dapat diselesaikan. Begitupula dengan beberapa pertanyaan tertulis dan pertanyaan lisan seputar aqidah dan akhlak mampu dijawabnya secara tuntas.

Dirinya seolah tak percaya ketika diumumkan lulus dan harus berangkat ke negeri Timur Tengah dengan segala tantangan baru. Saat tiket pesawat dan Visa sudah ditangan, dirinya masih seolah tak percaya. Namun, inilah rahasia Allah.

Facebook Comments

- Advertisement -
Iklan
- Advertisement -
- Advertisement -
Related News