Jemput bola untuk melakukan perekaman e-KTP terhadap warga yang tinggal di pelosok desa, atau desa terpencil salah satu solusi menghindari Golput dalam pemilihan umum (Pemilu) secara serentak 2024 mendatang.
Sebaiknya pemerintah dari sekarang harus melakukan jemput bola tersebut, terkait data pemilih tetap. Dengan cara pemutahiran data pemilih, namun yang tidak kalah pentingnya peran Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di Kalteng sebagai garda terdepan untuk melakukan jemput bola ini.
Petualang Jurnalis kali ini menyarankan kepada Dinas tersebut untuk melakukan hal tersebut, datang langsung ke desa-desa terpencil dan atau setidak-tidaknya ke kota kecamatan guna melakukan perekaman KTP secara elektronik kepada warga.
Kemungkinan masih banyak warga negara Indonesia yang tinggal dipelosok desa terpencil yang tidak memiliki KTP Elektronik, sebagai data identitas dirinya masing-masing, yang merupakan salah satu syarat untuk memilih dalam pemilu.
Tugas untuk jemput bola ini tentunya memerlukan anggaran dan biaya operasional dan lain sebagainya yang tidak sedikit, Ide kreatif dari Dinas terkait harus melakukan hal tersebut sangat dinantikan.
Buat dan susun anggaran biaya dari pemerinta untuk melakukan jemput bola tersebut sebagai skala prioritas, agar program jemput bola untuk melakukan perekaman KTP elektronik ini bisa berjalan dengan lancar.
Untuk diketahui masyarakat yang tinggal di pelosok desa atau pedalaman masih banyak yang tidak memiliki KTP Elektronik, karena mereka tidak memiliki biaya cukup untuk datang ke kota kabupaten yang jaraknya cukup jauh.
Baik biaya transfortasi maupun biaya makan-minum serta biaya hotel untuk menginap dan lain sebagainya, karena mengurus KTP yang pernah dialami sebagian warga banyak menuai keluhan, termasuk pelayanan dari oknum dinas terkait banyak yang mempersulit dengan beberapa alasan dan alibi, demikian. (Red).
Facebook Comments