Tarot Budaya bisa kita artikan tatanan rotasi, melalui budaya untuk berjuang keluar dari belenggu kehidupan kita sehari-hari.
Tarot Budaya kali ini dilambangkan dengan wayang, merupakan tatanan rotasi yang mengajak kita bersama untuk keluar dari belenggu kehidupan biar bisa menjadi pahlawan kekinian.
Karena pada saat ini kita masih berada pada bulan November, dimana pada tanggal 10 November lalu diperingati sebagai hari pahlawan nasional oleh Bangsa Indonesia.
Menyimak dan memperhatikan Video tiktok yang viral diunggah dan di sher melalui whatsApp group membicarakan terkait Tarot Budaya yang disampaikan oleh Ki Ageng Lanang dengan durasi 4 menit 11 detik.
Penulis mencoba untuk mengunggahnya kembali melalui tulisan sebagaimana yang anda baca saat ini, semoga bisa bermanfaat. Karena menurut hemat penulis ada mengandung pesan moral yang perlu kita ketahui dan perlu kita sadari, apa itu Tarot Budaya.
Ki Ageng Lanang mengajak kita semua untuk mengenal Tarot Budaya, melalui apa kita memulainya?. Melalui membayangkan, membaca, masa lalu kita sebelum ini, sudah terjadi bencana dunia, corona virus atau covid-19, karena apa?
Karena manusia tidak sadar nilai kemanusiaannya, bahwa manusia terdiri dari Jasaniah dan rohaniah, kalau orang jawa harus kenal papat kalima pancer.
Kalau dalam dunia perjalanan kerasulan harus kenal empat sifat sahabat, yakni Sidik, amanah, tabli, fathonah dan pancernya ada dalam diri Rasul.
Kalau bangsa ini harus memahami Garuda Pancasila, agar kita tetap semangat dalam kemerdekaan. Pahlawan kita memperjuangkan demi kemerdekaan, tapi banyak masyarakat kita masih terbelenggu.
Terbelenggu oleh latar belakang, sudut pandang, pengalaman, literatur, ego diri, merasa paling hebat, merasa paling suci, merasa paling benar, merasa paling susahpun bisa membelenggu dirinya.
Maka kita harus berjuang untuk keluar dari pada belenggu ini.
Ada juga merasa ketakutan, nah mari kita membaca, membuka diri, dengan membuka diri potensi dirinya akan keluar auranya, keluar pancaran nur Muhammad, Nur terpuji yang akan mampu membaca kondisi di dunia ini.
Maka ‘Tarot’ artinya tatanan rotasi, bahwa kehidupan ini ada perputaran, ada siang, ada malam. Allah ciptakan 7 lapis langit dan 7 lapis bumi, dan umur kita 7 hari.
Maka Tarot Wayang, Tarot Budaya ini Allah berikan, saya katanya mampu membacakan sesuai dengan alam. Alam kita terdiri dari 4 unsur yakni unsur api, tanah, angin dan air yang akan berdampak.
Di jaman leluhur kita terdahulu, nenek kakek kita, leluhur dan para mulia kita sudah memberikan dan menjabarkan, bagaimana kita membaca alam semesta ini.
Dengan terbukanya diri kita, maka kita akan membaca alam semesta, membaca dunia ini.
Arahnya mau kemana?, Bagaimana kesulitan kita, Bagaimana saat kita mendapatkan yang kita inginkan, maka dengan itulah, kita akan bisa mampu bertahan, bahagia senantiasa, hidup harus senang, tenang, kenyang, dan kencang.
Nah 4 unsur ini yang harus kita bahas, kita akan bahagia selalu, dimanapun berada, untuk itu ikuti terus pembicaraan ini, karena kita harus membedah, harus menjadi pahlawan-pahlawan kekinian.
Pada saat 10 November, saya buka Tarot Budaya, tatanan rotasi kebudayaan kita, melalui wayang. Wayang itu artinya gambaran kehidupan, maka ada teori-teori atau metode dalang.
Dalang adalah petunjuk, bagaimana petunjuknya, hidup ini adalah permainan. Dengan demikian kita akan bersemangat untuk berbagi, untuk bermanfaat dalam kehidupan di alam semesta ini.
Peduli kepada lingkungan, Sedekah bumi kita lakukan, peduli kepada alam semesta, peduli kepada sesama, dengan landasan berharap kepada sang maha kuasa, demikian.
[*to-65].