Tragedi tewasnya 6 orang penambang emas tradisional di Desa Tumbang Tourung, Kecamatan Bukit Santuai, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), pada Kamis 28 Oktober 2021, ditangani Tim Gabungan dari Polres Kotim.
Tragedi ini terjadi sekitar pukul 12.00 WIB, Kamis 28 Oktober 2021, disebabkan tertimpa longsoran tanah galian, ketika itu 11 orang yang berada dalam lobang galian, 5 orang diantaranya berhasil selamat dari musibah ini, sedangkan 6 orang tewas.
Informasinya bahwa kedalaman galian saat melakukan penambangan emas tersebut diperkirakan sekitar 8 meter. Ke 11 korban saat itu berada di dalam lubang itu. Sementara, longsor terjadi diduga karena air hasil galian lobang menumpuk, bukan karena hujan.
Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin, membenarkan tragedi tersebut, menurut dia musibah ini masih dalam penanganan mereka.
“Masih dalam penanganan kami,” ujar Kapolres, melalui pesan WhatsApp kepada media ini, Jum’at 29 Oktober 2021, siang.
“Saksi-saksi sedang diperiksa dan ditangani oleh Tim Gabungan dari Polres Kotim dengan Polsek setempat,” jelasnya.
Semua Jenazah korban sudah di evakuasi dari tempat kejadian dan sudah dibawa ke rumah keluarganya masing-masing, setelah dilakukan visum di puskesmas.
Evakuasi dilakukan pada Kamis malam, 28 Oktober 2021. Rata-rata baru tiba di rumah duka pada Jumat, 29 Oktober 2021 sekitar pukul 05.00 WIB.
Jenazah korban dievakuasi menggunakan kelotok dari Desa Tumbang Torung ke Ibu Kota Kecamatan Bukit Santuai dengan perjalanan sekitar 2 jam. Setelah itu, baru dibawa ke puskesmas untuk dilakukan divisum.
Usai divisum, barulah dibawa oleh keluarga ke kediaman mereka masing-masing untuk segera dimakamkan.
[*to-65].