Video Pasangan Mesum di Bali yang sempat viral di media sosial (medsos) saat ini sedang diusut polisi. Dalam video tersebut keduanya mesum sambil menyetir mobil.
Keduanya mesum memakai pakaian adat Bali kini telah diusut oleh Pihak Kepolisian Daerah (Polda) Bali. Tim Sub Direktorat (Subdit) V Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bali kini tengah melakukan penyelidikan terhadap hal itu.
Sebagaimana yang disampaikan Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Bali AKBP Nanang Prihasmoko, kepada beberapa media, Senin (12/9/2022).
“Ya, jadi untuk (Subdit) Siber masih melakukan penyelidikan, sampai saat ini jadi masih proses untuk mengetahui lokasinya (dan) untuk mengetahui pengirimnya,” katanya, dikutif dar media Khalfani.id.
Dia menuturkan, penyelidikan video sejoli mesum tersebut memiliki beberapa tingkat kesulitan. Sebab, aksi dilakukan di dalam mobil yang bergerak di jalan. Menurutnya, penyelidikan itu memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi.
“Karena beberapa tingkat kesulitan seperti di dalam mobil yang bergerak di jalan sehingga itu perlu suatu ketelitian yang tinggi untuk menentukan tempat dan orangnya juga,” terangnya.
Selain itu, pihak Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Bali juga perlu menentukan apakah rekaman tersebut memang dibuat di Bali atau apakah dibuat oleh orang lain yang menggunakan pakaian adat Bali. Karena itu, pihaknya perlu menyelidiki kepastian lokasi dari pembuatan video mesum tersebut.
“Ini menentukan apakah benar ini di Bali, apakah ada orang lain yang menggunakan pakaian itu, (atau orang memakai) pakaian Bali mungkin di luar Bali, seperti itu, mungkin ada niat untuk merusak citra atau gimana. Jadi itu perlu diselidiki untuk lokasinya,” tegas Nanang.
Selain menentukan lokasi pembuatan, tim Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Bali juga menyelidiki penyebar rekaman tersebut. Terlebih, rekaman itu sudah viral di berbagai media sosial (medsos) dan kini sudah disebarkan lagi oleh banyak orang.
“Ya itu (penyebar video) juga diselidiki, mengingat ini sudah hampir ratusan orang atau lebih (yang kembali menyebarkan), itu perlu mencari satu-satu dari mana asalnya. Jadi masih proses penyelidikan,” ungkapnya.