Warga di Jalan TVRI Kelurahan Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotim, Provinsi Kalteng keluhkan dengan adanya kondisi jalan yang rusak parah dan sangat memprihatinkan, lantaran tidak pernah tersentuh proyek dari pemerintah setempat.
Informasi yang berhasil diperoleh wartawan Indeksnews.com melalui ARJIMAN, Ketua Rt 030 Rw 004 menyampaikan keluhannya ke Kantor Media Indeksnews Jalan H. Imbran Sampit, Rabu (14/07/21) siang.
“Saya tidak mengerti kenapa jalan kami yang berada didalam kota ini tidak pernah diperhatikan pemerintah daerah Kotim, sehingga jalan ini dibiarkan begitu saja rusak serusak-rusaknya,” keluhnya.
BACA JUGA : Opini: Kapan Kejahatan Korporasi PBS di Negeri ini di Berangus?
“Puluhan tahun jalan ini dibiarkan tanpa adanya bantuan dari pemerintah, jika kami biarkan mungkin jalan ini sudah jadi danau atau sungai tidak mungkin bisa digunakan lagi,” ujarnya.
“Jalan ini masih bisa kami dipungsikan berkat adanya swadaya kami bersama warga masyarakat Rt 030, urunan untuk membeli tanah timbunan, dan kami kerjakan secara gotong royong,” jelasnya.
“Padahal kami sudah berupaya beberapa kali mengajukan proposal untuk perbaikan jalan ini, namun tidak pernah digubris Pemkab Kotim, untuk itu kami beranggapan kami seolah-olah dianak tirikan, hak kami sebenarnya sama, karena kami juga membayar pajak,” pungkasnya.
BACA JUGA : Partisipasi Masyarakat, Kunci Keberhasilan PPKM Darurat
Terpisah Lurah Ketapang Irfansyah, S.H., membenarkan bahwa sejak dulu jalan itu memang belum pernah ada bantuan, jalan yang ada itu ditimbun warga setempat dari hasil swadaya mereka sendiri dan dikerjakan secara gotong royong.
“Beberapa kali saya juga sudah ajukan profosal kepada Pemkab Kotim, untuk perbaikan jalan itu, namun hingga saat ini belum juga mendapat respon dan tanggapan,” ujarnya.
“Semestinya pihak Pemkab Kotim jangan tebang pilih terkait dengan pemerataan pembangunan, karena warga masyarakat dilingkungan jalan tersebut juga memiliki hak yang sama dengan warga lainnya, kalau yang jauh-jauh diperbaiki sementara didalam kota saja terkesan diabaikan, itu namanya tidak adil,” pungkasnya.
BACA JUGA : Ahmad Sarwo Oboy, Mantan Kadisperkim Kotim Dipanggil Kejaksan Terkait Proyek Penataan Makam
Sebagai social control guna menyikapi keluhan warga SARDANI, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bintang Kalimantan Independen (BKI) angkat bicara.
”Saya selaku ketua LSM-BKI merasa prihatin dengan keluhan warga ini, dan meminta kepada Bapak Bupati Kotim Halikinnor dengan adanya keluhan warga melalui berita ini agar segera menanggapinya,” tegas Dani.
“LSM BKI juga Sebagai wadah organisasi yang menampung, memproses, mengelola dan melaksanakan semua aspirasi masyarakat dalam bidang pembangunan terutama pada bagian yang kerap kali tidak diperhatikan oleh pemerintah,” jelas Dani
BACA JUGA : Ketua fraksi PKB M. Abadi Minta Pemda Kotim, Patuhi Surat Instruksi Mendagri nomor 17 tahun 2021
“Warga merasa dianak tirikan, itu wajar karena mereka juga memiliki hak yang sama dengan warga yang lainnya, karena mereka juga merasa membayar pajak intinya mereka cemburu dengan ketidak adilan ini,” papar Dani.
“Saya tidak mengerti nampaknya pemerintah kurang jeli untuk berbuat adil dalam hal pemerataan pembangunan, terutama jalan yang ada diwilayah ini, sebagai contoh jalan Kuningan selalu diperhatikan dan diaspal, hampir setiap tahun diperbaiki, sementara Jalan TVRI yang berdekatan dengan jalan Kuningan ini selalu diabaikan, kenapa dan ada apa,” tutup Dani.
[Misnato].
BACA JUGA : Anggota Dewan Kotim Minta Transparansi Pengunaan Anggaran Covid-19 Tahun 2020