Waspadalah! saat ini pelaku gendam atau hipnotis gentayangan di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Baru-baru ini sudah ada korban gendam atau hipnotis, yakni seorang nenek, warga Desa Batu Belaman, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat.
Nenek tersebut saat ini hanya linglung di rumah salah satu putranya di Bamban, Kelurahan Mendawai karena kehilangan uang Rp700.000.
Sebagaimana yang diceritakan putri korban berinisial MLR, bahwa peristiwa gendam yang menimpa ibunya tersebut terjadi di Jalan Tarmili, turunan SMA Negeri 1 Pangkalan Bun, pada Senin (4/12/2023) pukul 12.00 WIB.
Saat itu ibunya baru pulang dari kontrol kesehatan di RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun, dengan jalan kaki tiba-tiba dihentikan seorang pria tidak dikenal yang menggunakan mobil berwarna putih saat beraksi.
“Ibu tinggal di Batu Belaman, kebetulan ibu sedang di Pangkalan Bun dalam rangka kontrol kesehatan di Rumah Sakit Sultan Imanuddin,” terangnya.
Sepulang dari rumah sakit, ibunya naik ojek untuk menyambangi putranya yang membuka usaha di Happy Zone Pasar Indra Kencana. Namun, ternyata ibunya hanya berjalan kaki tanpa sepengetahuan anak-anaknya.
Saat berjalan dari rumah sakit menuju Happy Zone Pasar Indra Kencana, ia dihentikan oleh orang yang memakai mobil putih.
Pelaku gendam mengaku dari Martapura dan bisa mengobati penyakit korban. Setelah itu korban disuruh ngeluarin uang dari dalam tasnya untuk dilipatgandakan.
Awalnya ditolak saat disuruh ngeluarin uang. Oleh pelaku, perempuan itu ditepuk pundaknya dan langsung hilang kesadaran. Korban mengeluarkan uang Rp700 ribu.
“Ibu menyerahkan uang sebesar Rp700 ribu, yang ibu letakan di atas tisu kemudian uang itu hilang, ibu baru sadar ketika pelaku sudah pergi,” ungkapnya.
Saat ditanyai, ibunya belum bisa sepenuhnya menceritakan apa yang terjadi terhadap dirinya, ibunya masih lemah dan masih belum pulih sepenuhnya kesadarannya.
Ia berharap warga Kota Pangkalan Bun dapat berhati-hati dengan para pelaku hipnotis yang diduga masih terus mencari korban-korban lainnya.
“Ibu hanya ingat mobil pelaku berwarna putih, namun tidak mengetahui jenis mobilnya. Ibu belum bisa menjelaskan bagaimana bisa terjadi peristiwa itu, nanti kalau kesadarannya sudah pulih akan saya ceritakan,” pungkasnya. (Red)
Sumber: https://www.radarsampit.com