Zonasi Parkir di Kotim Semakin Tidak Jelas, Jadi Keluhan Masyarakat

- Advertisement -
SAMPIT – Lantaran Zonasi parkir di Kotim tidak jelas, terutama beberapa titik di Kecamatan Baamang, sehingga menjadi keluhan warga.

Sebagaimana yang disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Handoyo J Wibowo, Minggu (21/03/21).

Legislator ini mengakui banyak keluhan dari masyarakat terkait kebijakan memungut parkir di sejumlah titik, khusus di Kecamatan Baamang.

Baca Juga: Anggota Komisi I DPRD Kotim Desak Pemkab Selesaikan Polemik Lahan Pemakaman Umum

Menurutnya, penetapan zona parkir itu seakan-akan dilakukan sepihak, untuk memburu pendapatan dari sektor parkir oleh pemerintah terkait.

“Saya cukup terkejut katanya sampai ke jalan-jalan kecil di Baamang sudah ditetapkan zona parkirnya,” kata Handoyo.

Ia juga memertanyakan dasarnya. Jangan sampai ini menjadi preseden buruk ke depannya karena zonasi parkir tidak jelas.

Ia mencontohkan di jalur jalan Kihajar Dewantara saat ini sudah dijadikan zonasi parkir. Padahal di situ sebelumnya tidak pernah ditetapkan sebagai zonasi pungutan parkir oleh pemerintah kabupaten.

Baca Juga: Untuk Membangun Kotim Perlu Sinergi antar Pemda dan DPRD Kotim

Terlebih lagi, kata Legislator ini di tahun 2021 sekarang ini di tengah amukan pandemi covid-19, pemerintah nampaknya dengan rajin mengejar sektor-sektor tersebut, tanpa memikirkan nasib masyarakat dalam kesulitan.

“Harusnya dilihat-lihat dulu kalau mau bikin zonasi. Sudah adakah kajiannya sampai itu dipungut. Kasihan sekali di situ ada kampus mahasiswa,” ujarnya.

“Kalau mereka hanya sekadar singgah ke fotokopi lalu membayar parkir lagi, ini jelas kurang elok. Dan cukup memberatkan bagi masyarakat kita,” tegasnya.

Handoyo meminta agar Dinas Perhubungan Kotim mengevaluasi kembali seluruh kebijakan penetapan zonasi parkir ini. Pemerintah kabupaten jangan seenaknya membuka ruang untuk menarik pungutan di tengah ekonomi seperti saat ini.

BACA JUGA   Bupati Kobar Hadiri Acara Launching Desa Bersinar

“Kalau alasanya PAD saya kira tidak tepat. Kalau mau cari PAD jangan juga kejar-kejaran dengan kendaraan masyarakat seperti ini, cari sektor lain,” pungkasnya [*to-65].

Baca Juga: Wakil Ketua 1 DPRD Kotim Minta Tingkat PAD dengan Terobosan Baru

Facebook Comments

- Advertisement -
Iklan
- Advertisement -
- Advertisement -
Related News