Anda perlu tahu siapa sesungguhnya inisiator awal sehingga Polres Katingan berhasil menyelamatkan 17 Miliar uang negara dari program bantuan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Kampung Melayu, Kecamatan Mendawai, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Anda penasaran bukan?
Untuk mengetahui siapa sesungguhnya inisiator awal yang ikut berperan aktif untuk menyelamatkan uang negara dari program bantuan PSR tersebut sebaiknya anda baca dan simak berita ini sampai tuntas biar tidak gagal paham.
Berdasarkan keterangan Kepala Desa Kampung Melayu Markasi bahwa keberhasilan jajaran Polres Katingan Polda Kalteng untuk mengungkap dan meringkus 2 pelaku korupsi dan menyelamatkan Rp17 miliar uang negara yang viral baru-baru ini sebagai berikut:
Keberhasilan tersebut menurut Markasi tidak lepas dari inisiator awak media bernama Safari dari media https://kalteng.indeksnews.com yang memotivasi dirinya dan warga Kampung Melayu untuk tetap semangat dan melaporkan kasus tersebut.
“Saya sangat berterima kasih kepada dua media yang selalu gencar memberitakan kasus yang saya laporkan tersebut, yakni media https://kalteng.indeksnews.com dan media https://sergapreborn.id,” ujar Markasi Kamis, 10 Agustus 2023.
“Saya selalu didampingi Safari dari media Indek News dan Karyani dari media Sergap Reborn untuk melaporkan kasus dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi di Kampung Melayu, Kecamatan Mendawai, baik ke Polres Katingan dan ke Polda Kalteng,” jelas Markasi.
“Sebenarnya saya sendiri dan warga Kampung Melayu sudah pesimis dan hampir putus asa karena waktu itu pihak Polres Katingan tidak serius menanggapi laporan kami dengan alasan belum ada tindak pidana karena program PSR tersebut belum selesai,” kata Markasi.
“Begitu juga penjelasan dari pihak Polda Kalteng sama dengan penjelasan Polres Katingan, mereka sempat menyarankan kepada kami sebelum melapor harus menyiapkan semua legalitas tanah/lahan yang kami miliki,” terang Markasi.
“Akhirnya kami kembali ke Kampung dengan membawa kekecewaan, tapi alhamdulillah dan luar biasa Safari memberikan motivasi dan dukungan kepada kami untuk tidak patah arang untuk terus berjuang,” ucapnya.
“Atas inisiatif Safari, kami bersama sama memikirkan untuk melanjutkan laporan tersebut ke Jakarta. Karena keterbatasan dana maka akhirnya kami meminta kepada Safari untuk mewakili kami berangkat sendiri,” ucap Markasi.
“Bukan hanya memberikan masukan Safari juga menjadi konseptor untuk membuat Surat Pengaduan atau laporan ke Mabes Polri, KPK, Kementerian Keuangan dan Kementerian Pertanian serta ke BPK-RI, yang saya tanda tangani sendiri dan surat tersebut langsung dibawa Safari ke Jakarta,” tukas Markasi.
Terpisah, terkait permasalahan tersebut Safari membenarkan bahwa Ia diberangkatkan ke Jakarta untuk membawa dan menyampaikan surat laporan atau pengaduan tersebut setangan sesuai tujuan surat dimaksud.
“Benar waktu itu saya dipercaya pak Markasi dan sejumlah warga Desa Kampung Melayu berangkat ke Jakarta untuk menyampaikan surat laporan atau pengaduan terkait dugaan tindak pidana melawan hukum atas penggusuran lahan dan dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi di Kampung Melayu dalam program bantuan PSR,” ujar Safari, Kamis 10 Agustus 2023.
“Biaya keberangkatan saya ke Jakarta dibantu oleh pak Markasi dan beberapa warga secara urunan, hal ini saya lakukan demi menyelamatkan potensi kerugian uang negara.
“Alhamdulillah sesuai dengan rencana semua surat berhasil saya sampaikan,” kata Safari.
Alhasil laporaan atau pengaduan masyarakat tersebut sudah disampaikan semua, informasinya laporan atau pengaduan tersebut langsung direspon, sehingga pencairan dana PSR dimaksud dibekukan oleh Kementerian Keuangan dan tidak bisa dicairkan atau rekening 5 Kelompok Tani diblokir.
Masih posisi di Jakarta belum balik ke Kalteng Safari saat itu mengetahui bahwa Wakapolri sudah turun langsung ke Kalimantan Tengah (Kalteng) sebagaimana yang disampaikan Markasi.
“Posisi Safari waktu itu masih di Jakarta, Pihak Polres Katingan sudah turun ke Kampung Melayu menemui saya, serta ke lapangan dimana program PSR tersebut dilaksanakan,” tutup Markasi, demikian. [Red].