Hamidan: Peristiwa Berdarah di Desa Pelantaran Sudah Ditangani Pihak Berwajib

- Advertisement -
Peristiwa berdarah yang terjadi di Desa Pelantaran, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang menewaskan satu orang, sudah ditangani pihak yang berwajib.

Terkait peristiwa berdarah yang terjadi pada Senin 11 September 2023 siang tersebut, Ketua Dewan Pertimbangan Gardayak Indonesia, Kabupaten Kotawaringin Timur, Hamidan. S. Sos  angkat bicara dan mengimbau kepada  kedua belah pihak agar bisa menahan diri.

Terutama kepada keluarga korban dan keluarga pelaku bisa menahan diri untuk tidak saling dendam. Karena menurut Mantan Ketua DAD Kotim ini kasusnya sudah ditangani oleh pihak penegak hukum.

” Kita selaku warga negara wajib untuk taat dan patuh terhadap hukum, kasus ini murni tindakan kriminal, dan sudah ditangani pihak yang berwajib,” ujar Hamidan dengan singkat.

Menurut tokoh adat Dayak dari Kotim ini, dirinya sangat prihatin dan sangat menyayangkan kenapa peristiwa berdarah ini bisa terjadi, Namun itulah faktanya yang sudah terjadi, ibarat nasi sudah menjadi bubur.

Hamidan berharap kepada pihak penegak hukum agar transfaran dan adil dalam mengungkap kasus yang sempat menghebohkan Kotim kali ini, Penyidik harus tegas untuk mengambil sikap.

Utamakan untuk menenangkan semua pihak yang bertikai, agar masalah ini tidak meluas dan melebar biar kondusivitas diwilayah ini bisa aman dan terkendali terutama ditahun politik menjelang pemilu 2024 mendatang.

Sebagaimana yang telah diberitakan sebelumnya bahwa bentrok berdarah yang terjadi di lahan kebun sengketa antara Alpin Lawrence dengan Hok Kim alias Acen mengakibatkan 1 orang korban jiwa dan 4 orang mengalami luka-luka dari kedua belah pihak.

Sampai berita ini dimunculkan Pihak Kepolisian Resort Kotawaringin Timur (Kotim) belum terkonfirmasi, demikian (Red).

BACA JUGA   Para Peneliti di Australia Temukan Tumbuhan Racunnya Mematikan seperti Racun Kalajengking

 

- Advertisement -
Iklan
- Advertisement -
- Advertisement -
Related News