SAMPIT – kalteng.indeksnews.com – MARUDIN, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) resmikan Klinik Hewan yang berlokasi di Kantor DPKP Kotim.
Klinik ini memberikan layanan kesehatan bagi hewan peliharaan, telah beroperasi dengan lima dokter hewan serta diharapkan menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) melalui retribusi dari pengguna layanan.
“Terkait Kotim telah memiliki klinik hewan, ini adalah suatu informasi yang menggembirakan dan juga membanggakan untuk masyarakat, dimana Kotim telah peduli terhadap hewan peliharaan atau pun ternak masyarakat,” ujar Marudin, Jumat (20/09/2024).
“Nah definisi klinik hewan itu adalah suatu fasilitas untuk perawatan dan pengobatan medis hewan dan termasuk pengendalian tempat menginap hewan, tetapi tidak termasuk kandang, jalur dan kurungan luar ruangan,” katanya.
Lanjutnya, regulasi yang mengatur terkait klinik ini diatur oleh UU No 41 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan kesehatan hewan.
“Jadi klinik hewan juga dapat menangani pelayanan vaksinasi Spraying untuk pencegahan dan penyakit, terus juga inseminasi buatan penanggulangan atau penanganan gangguan reproduksi juga pengobatan terhadap hewan ternak,” jelasnya.
” Nah kita selaku anggota dewan mendorong untuk pelayanan yang optimal, pelayanan yang paripurna yang sangat baik, tentu ini juga perlu untuk selalu ditargetkan terhadap pelayanan itu. Agar tenaga yang melayani ini adalah orang-orang yang profesional,” ucapnya.
“Kenapa karena yang perlu di jaga terkadang hewan-hewan atau peliharaan ataupun hewan ternak yang terjadi lintas pulau ataupun lintas negara khawatir membawa virus tertentu atau kuman-kuman tertentu,” terangnya.
“Sehingga perlu dan patut kita waspadai agar kesehatan hewan dan ternak dijaga semaksimal mungkin agar tidak ada penyebaran penyakit atau pun virus, bakteri yang disalurkan lewat hewan ke manusia,” ungkapnya.
“Semoga klinik hewan yang ada di Kotim ini menjadi klinik unggulan , sehingga mampu membangun kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan hewan dan ternak,” harapnya.
“Kita dorong agar tenaga-tenaga nya menjadi tenaga yang profesional transparan dan akuntable,” pungkasnya (*to).
