Lantaran cuaca buruk, nelayan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dilarang melaut dan kapal penumpangpun dibatalkan keberangkatannya.
Informasi ini diperoleh dan dikutif dari media https://www.radarsampit.com, tanggal terbit Sabtu, 24 Desember 2022.
Diberitakan bahwa Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit mengeluarkan surat peringatan larangan berlayar untuk kapal penumpang dan nelayan.
Larangan tersebut dikeluarkan karena Laut Jawa saat ini tengah dilanda cuaca buruk dengan gelombang tinggi.
Sebagaimana yang disampaikan Kepala KSOP Kelas III Sampit Sidrotul Muntaha, Jumat 23 Desember 2022.
Sidrotul Muntaha, mengatakan, surat edaran dikeluarkan mengacu informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
”Diperkirakan gelombang tinggi bisa mencapai kurang lebih lima meter. Untuk itu, diminta terhadap kapal, nelayan, maupun lainnya agar tidak memaksakan diri berlayar,” ucap Sidrotul.
Bersamaan dengan kondisi tersebut, seluruh Tim SAR di wilayah perairan Sampit, baik SAR KPLP, Polairud, TNI AL, dan Basarnas, bersiaga memantau kondisi keamanan di perairan.
”Seluruh Tim SAR juga menyiagakan personel serta kapal patroli untuk pelaksanaan respons cepat,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, kata Sidrotul, sebagian kapal saat ini sedang berteduh di sekitar muara perairan Sampit, menghindari gelombang tinggi.
”Kami berharap para nelayan dan kapal lainnya dapat memperhatikan cuaca dan menghindari berlayar dahulu,” katanya.
Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Bandara Haji Asan Sampit Musuhanaya mengatakan, peringatan dini gelombang tinggi berlaku 23-24 Desember 2022. Ketinggian gelombang berkisar 2,5-4 meter.
Berpeluang terjadi di perairan Kalimantan Tengah bagian barat, perairan Brebes-Pemalang, perairan Pekalongan-Kendal, perairan Semarang-Demak, perairan Jepara, perairan Pati-Rembang.
”Ketinggian gelombang 4-6 meter berpotensi terjadi di Laut Jawa bagian tengah dan perairan Karimun Jawa. Kapal nelayan termasuk kapal penumpang sangat tidak disarankan berlayar,” ujarnya.
“Karena cukup berisiko dan kami imbau masyarakat pesisir pantai agar tetap waspada dan hindari aktivitas di pinggir pantai, karena gelombang tinggi berpeluang terjadi di perairan Kalteng bagian barat,” jelasnya.
Akibat faktor cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terjadi selama beberapa hari ke depan, keberangkatan kapal-kapal dari Sampit dibatalkan.
Seperti Kapal Kirana I milik PT Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Sampit yang dijadwalkan berangkat tujuan Sampit – Surabaya pada Jumat (23/12/2022) jam 17.00 WIB dan Selasa (27/12/2022) pukul 19.00 WIB.
Kapal ini, terpaksa dibatalkan keberangkatannya demi keamanan dan keselamatan penumpang dan kru kapal tersebut.
”Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Karena prediksi cuaca yang kurang baik di laut Jawa terhitung 23-27 Desember berdasarkan informasi BMKG,” ujar Hendrik Sugirharto, Pimpinan PT DLU Cabang Sampit.
“Maka kami memutuskan untuk membatalkan keberangkatan kapal penumpang demi keselamatan penumpang,” jelas Hendrik.
Hendrik mengatakan, penumpang yang telah memesan dan melakukan pembayaran, semua uangnya dikembalikan 100 persen.
”Tidak ada yang booking tiket. Tiket kami sudah terjual 250 dan 200 uang tiket penumpang sudah kami kembalikan. Kami belum dapat memastikan jadwal keberangkatan. Semoga cuaca segera mereda dan kapal bisa kembali beroperasi,” pungkasnya.