spot_img

Berhasil Gelapkan 8 Mobil Rental dan Tipu 21 Orang, Pelaku Dilaporkan

- Advertisement -
Pria berinisial PR warga Sentani Kabupaten Jayapura, dilaporkan gegara gelapkan delapan orang pemilik rental mobil, Rabu (2/2/2022).

Diketahui Pelakunya  berinisial PR diduga menggelapkan sejumlah mobil yang disewanya. di Jayapura.

Mobil yang digelapkan pria tersebut, mulai dari jenis Avanza, Veloz, Zigra dan jenis minibus lain. PR terbilang lihai, lantaran hanya bermodal komunikasi dan penampilan meyakinkan korbannya. Para korban awalnya dihubungi melalui media sosial Facebook.

[irp]

Ilham Novian Wahab, salah satu korban penggelapan menceritakan modus operandi pria itu. PR sebelumnya mengirimkan chat melalui media sosial Facebook atas iklan yang dipasangnya.

“Pelaku chat saya dan menanyakan mobil saya, untuk disewa perbulan. Saya selanya tidak mau kasih sewa ke orang yang tidak saya kenal, hanya saya berfikir ketemuan dulu untuk tahu orangnya. Dan setelah saya ketemu, kayak saya di hipnotis, karena saya malah kasih mobil,” kata Ilham.

Waktu itu, kata dia, penawaran yang disampaikan ke pelaku penggelapan senilai Rp9 juta per bulan. Namun karena alasan uang pelaku tidak cukup, hingga dirinya menawarkan harian.

[irp]

“Saya katakan untuk harian Rp500.000, dan langsung diiyakan oleh pelaku. Dan membayar Rp1 Juta untuk dua hari. Saat saya minta jaminan dia ngeles untuk memberikan KTPnya, malah diberikan KTP istrinya. Alasan KTPnya mau dibuat untuk pencairan uang. Dan saat itu saya percaya-percaya saja,” kata Ilham

Selang dua hari selanjutnya, Ilham menyebut jika dirinya hendak mengambil mobilnya itu, namun pelaku penggelapan berdalih mobil masih digunakan untuk suatu kerjaan proyek di Danau Sentani. Sejak bulan 11 tahun 2021, setoran dikatakan lancar.

“Jadi setoran mobil lancar, sejak bulan 11 itu. Setiap tiga hari kirim Rp1,5 juta, atau kadang dua hari dikirim Rp2 juta. Itu lancar sampai kemaren tanggal 18 Januari setelah ada kabar soal penipuan yang dilakukan oleh pelaku ini di Facebook,” katanya.

[irp]

Ihlam mengaku sempat ingin membuat surat perjanjiaan, namun hingga masalah ini muncul, surat perjanjian tidak juga dibuat. Dirinya mengaku cukup percaya dengan pelaku, lantaran setoran dikatakan lancar.

“Setorannya tidak ada masalah soalnya, jadi saya dengan istri percaya-percaya saja, dan rencana mau buat surat perjanjian itu tidak jadi-jadi. Dan pada tanggal 18 Januari itu baru storan tidak ada, saya telfn nomornya juga tidak aktif,” kata Ilham.

Dirinya sempat mendatangi ke rumahpria itu, namun betapa kaget jika pelaku hanya mengontrak di rumah tersebut. Barang-barang milik pelaku dijual kepada tetangga-tetangganya di Sentani.

[irp]

“Saya baru sadar kalau ini sudah dapat tipu. Apalagi kata teangganya mereka sudah pindah, istrinya pulang ke Manado. Habis itu saya buat laporan Polisi dan baru tahu kalau ternyata kobannya tidak hanya saya,” ucapnya.

Sementara korban lain Sudirman, mengaku juga dihubungi pelaku untuk menyewa mobilnya. Sama dengan Ilham, pelaku menghubungi korban atas postingan iklan jasa rental di Facebook.

“Jadi dia (pelaku) hubungi saya, dan menanyakan untuk sewa. Dia mau sewa per bulan, yang saat itu saya sampaikan Rp8 juta per bulannya. Sementara kalau harian saya katakan Rp350.000,” ucapnya.

[irp]

“Dia bilang mobil mau dipakai sendiri untuk didaftarkan ke Grab. Karena mobil saya itu kan masih bisa, tahun 2016. Akhirnya dil dengan harga Rp6,5 juta,” kata Sudirman.

Dia menyebut setoran pria itu lancar sehingga dirinya tidak berfikir akan tertipu barangnya digelapkan pelaku. Sejak sekitar 9 bulan mobil disewa, setoran lancar. Sama dengan kasus Ilham, lewat sedikit, namun dihari berikutnya sudah dibayar.

“Bulan 12 akhir itu sudah di transfer, sampai tanggal 18 Januari itu sudah tidak ada kabar. Saya tahunya dari Facebook, kalau ada penipuan atas nama pelaku PR, saya sempat mau membuat laporan polisi, namun karena polisi minta rekening koran, maka belum lagi ke Polisi,” ucapnya.

[irp]

Dikatakan, tidak hanya dirinya dan Ilham, namun masih ada korban-korban lain, dengan total 21 orang, hingga mereka membuat grup WhatsApp.

“Untuk yang mobil ada delapan orang, ada juga motor dan uang. Info awal pria itu ke Trenggalek, namun setelah dicek sudah geser ke Surabaya,” katanya.

Dirinya berharap laporan Polisi yang telah dibuat oleh para korban, bisa ditindak lanjuti. Jika memang pria tersebut sudah di Surabaya, kiranya bisa meminta bantuan aparat di sana untuk turut dibantu mencari pelaku.

“Mobil-mobil kami dugaan kami digadaikan, karena sempat saya melihat plat nomor saya dipakai mobil lain. Dan dikatakan mobil pernah di gadai oleh orang itu. Jadi untuk yang menerima gadai, sekira bisa menginformasikan kepada kami, sehingga nanti tinggal atur,” ucapnya.

[*to-65]

[irp]

- Advertisement -
Iklan
- Advertisement -
- Advertisement -
Related News