Bunyamin legislator dari Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur, mendukung pembangunan ulang jembatan patah, di Jalan Kaptem Mulyono Sampit.
Informasi yang berhasil diperoleh media ini, Jembatan ini menurut Bunyamin dari Komisi IV memang sangat dibutuhkan, dan harus dibangun ulang secara permanen.
“Saya mendukung dan berharap jembatan itu dibanguan secara permanen, karena setiap harinya kendaraan yang melintas semakin banyak, dengan kapasitas semakin bertambah,” ujarnya.
Sekedar untuk diketahui penamaan jembatan patah tersebut sering dikatakan masyarakat, karena lantainya dari bahan ulin sering patah dan rusak.
Pemicu kerusakannya karena sering dilintasi kendaraan yang bertonase atau berbobot lebih dari delapan ton, sehingga lantai dari papan ulin tidak mampu menahan beban seberat itu, makanya sering patah papan lantainya, meskipun sering diperbaiki.
“Makanya kami dukung agar jembatan itu dibangun ulang dengan konstruksi yang lebih kokoh,” katanya.
“Kita juga mempertimbangkan untuk jangka panjang agar jembatan ini bisa digunakan dalam waktu lama,” jelasnya.
Pelaksana tugas Kepala Dinas PUPR Kotawaringin Timur, Kaspul Zain saat Rapat Dengar Pendapat (RPD) dengan Komisi IV DPRD Kotim mengatakan terkait jembatan tersebut.
Dia mengatakan jembatan yang berlantai ulin tersebut tidak mampu menahan beban kendaraan yang lewat dengan muatan lebih dari delapan ton. Jika dipaksakan maka dipastikan akan rusak dan patah.
Menurutnya, pekan lalu jembatan tersebut baru saja diperbaiki lantainya, saat ini jembatan tersebut sudah fungsional seperti semula.
Namun dengan konstruksi lantai ulin seperti ini kerusakan bisa saja kembali terjadi.
Pemerintah daerah Kotim tahun 2023 yang akan datang informasinya sudah merencanakan akan membangun ulang jemnbatan tersebut dengan konstruksi betton.
Rencananya akan dibangun dengan bentang 40 meter dengan lebar 6 meter dengan kebutuhan dana sebesar kurang lebih Rp4,5 miliar.
Terkait permasalahan ini Kaspul Zain meminta dukungan Komisi IV untuk memperjuangkan anggaran pembangunan jembatan tersebut.
Dia mengharapkan anggarannya bisa disetujui sehingga jembatan tersebut bisa dibangun pada tahun 2023 nanti.
“Dalam pagu indikatif 2023, kami bisa menganggarkan sekitar Rp3 miliar, sehingga masih diperlukan Rp1,5 miliar. Makanya kami mohon dukungan dari Komisi IV agar ini bisa dipenuhi,” harapnya,
“Untuk perencanaannya kami masukan dalam APBD perubahan tahun 2022 ini, Semoga disetujui sehingga pada 2023 kita bisa melaksanakan penggantian jembatan tersebut,” pungkasnya.