Pengelolaan Sampah Harus Terintegrasi dari Hulu Hingga Hilir

- Advertisement -
Pengelolaan sampah harus terintegrasi dari hulu hingga hilir, sebagai upaya mempertahankan piala penghargaan Adipura kedepannya.

Sebagaimana yang disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya, Ahmad Zaini baru-baru ini kepada media.

Dia mengatakan, upaya untuk mempertahankan penghargaan Adipura, maka harus dilakukan pendekatan dan strategi. Salah satunya, pengelolaan sampah harus terintegrasi dari hulu ke hilir dan juga merubah perilaku gaya hidup minim sampah.

BACA JUGA   Sambut UCI MTB, Ribuan Guru dan Peserta Didik Berhasil Gowes Bersama

“Pendekatan dan strategi dalam pengelolaan sampah di Kota Palangka Raya ini harus terintegrasi dari hulu ke hilir,” ungkapnya, Selasa (7/3/2023) di Palangka Raya.

Kota Palangka Raya itu sendiri sebut Zaini, sudah memiliki regulasi yang sangat lengkap dalam pengelolaan sampah. Terutama melalui kebijakan Perda Kota Palangka Raya Nomor 1 Tahun 2017 tentang pengelolaan sampah dan kebersihan.

Berikutnya Perda Kota Palangka Raya Nomor 3 Tahun 2022 tentang pengurangan kantong plastik.

BACA JUGA   Pedagang Kaki 5 Diimbau Jangan Jualan di Bahu Jalan

Lalu Peraturan Walikota Palangka Raya Nomor 43 Tahun 2017 tentang peraturan pelaksanaan Perda Nomor 1 Tahun 2017 tentang persampahan dan kebersihan lingkungan.

Terakhir ada Peraturan Walikota Palangka Raya Nomor 20 Tahun 2019 tentang JAKSTRADA pengelolaan sampah RT dan sejenis RT.

“Ke semua regulasi itu terus diterapkan dan menjadi acuan dalam pengelolaan sampah di Kota Palangka Raya,” jelasnya.

BACA JUGA   BKM Kelurahan Menteng Gelar Hasupa Hasundau

Adapun terkait dengan pendekatan dan strategi terkait sampah harus terintegrasi dari hulu ke hilir, dijelaskan Zaini, dimulai dari hulu, maka setiap rumah tangga harus mengurangi dan memilah sampah harian.

“Industri juga demikian. Kalau bisa memilah dan mengurangi
sampahnya, maka angkutan akan lebih ringan. Terlebih pengangkutan sampah ke tempat akhir selama ini memakan biaya yang paling besar,” tukasnya.

Berikutnya dari hilir, maka perlu lebih banyak terobosan untuk mendaur ulang sampah, mengingat masalah yang ada di hilir ini kompleks, masyarakat banyak buang sampah tidak pada tempatnya dan tidak tepat waktu.

“Ini dikarenakan ada pola berpikir, ‘nanti ada yang beresin’. Harusnya tidak bisa begitu. Karena itu, perlu upaya mendorong perubahan perilaku masyarakat agar menerapkan gaya hidup minim sampah,” pungkas Zaini.

Sumber: (MC. Kota Palangka Raya.1/nd)

BACA JUGA   UPTD Puskesmas Jekan Raya Lakukan Tes Kebugaran
- Advertisement -
Iklan
- Advertisement -
- Advertisement -
Related News