spot_img

Tingkatkan Produksi Pertanian di Wilayah Selatan Kotim Irigasi Harus Dibenahi

- Advertisement -
SAMPIT – KALTENG || kalteng.indeksnews.com – Guna meningkatkan produksi pertanian di wilayah selatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Sarana dan Prasarana-nya harus dibenahi, terutama Irigasi.

Sebagaimana yang disampaikan Rudianur Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotim periode 2024-2029 dari Partai Golkar daerah pemilihan (dapil) III Kotim, Kamis 5 September 2024.

Ia meminta irigasi atau pengairan sawah di wilayah selatan Kotim yang selama ini menjadi lumbung padi di Kotawaringin Timur segera dibenahi, agar produksi pertaniannya terus meningkat.

BACA JUGA   Wakil Ketua Komisi I DPRD Kotim Dijabat Linda

Pembenahan tersebut harus dilaksanakan secara berkelanjutan, apalagi program pertanian di wilayah itu  sudah dikenal danpernah dikunjungi Presiden RI Joko Widodo.

Legislator ini sering menerima keluhan para petani terkait kendala banjir,”Seperti saat ini, bagaimana petani mau menanam dengan baik kalau sedikit hujan saja sudah banjir. Ini perlu perhatian serius agar bisa ditangani,” ucap Rudianur, Kamis 5 September 2024.

Seperti diketahui bahwa kawasan selatan yang meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Pulau Hanaut dan Teluk Sampit merupakan kawasan lumbung padi, khususnya di Desa Lampuyang yang terdapat areal sawah paling luas dan produktif.

BACA JUGA   Dewan Dorong Bantuan Pendidikan dengan Internet Gratis ke Desa

Sejauh ini di lokasi tersebut, Pemkab Kotim membangun tempat pengeringan gabah. Selain itu, sedang dibangun pabrik penggilingan padi atau rice milling plant (RMP) berskala besar bantuan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.

Rudianur pun mengaku menyambut gembira pembangunan sarana pendukung tersebut. Namun dia mengingatkan, bahwa pembenahan dalam proses penanaman hingga panen juga sangat penting untuk diperhatikan.

Ia yakin, pembenahan dan peningkatan irigasi akan berdampak positif terhadap peningkatan produksi padi. Setidaknya, kerugian petani akibat padi dilanda banjir diharapkan bisa dihindari jika pengairan sudah terkelola dengan baik dan optimal.

Selain itu, legislator dari dapil III yang meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut ini mengaku cukup banyak menerima keluhan petani terkait kondisi banjir yang merendam sawah mereka.

BACA JUGA   Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kotim: Kebijakan Menaikan Tarif PDAM Dianggap Tidak Tepat

Selain padi lanjutnya, tanaman lain yang terendam banjir yaitu hortikultura. Rudianur menambahkan, Petani terkadang dihadapkan pada situasi musim yang dinilai tidak menentu, termasuk banjir bisa saja terjadi ketika mereka sudah telanjur menanam padi.

“Kendala-kendala yang dihadapi petani harus kita bantu. Kami di DPRD juga tidak henti-hentinya memperjuangkan aspirasi para petani kita,” demikian tutupnya. (*to).

BACA JUGA   Raperda Pengelolaan Keuangan Daerah Kotim Diajukan ke DPRD Setempat
- Advertisement -
Iklan
- Advertisement -
- Advertisement -
Related News