Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) Rinie Anderson prihatin, lantaran masih 42 desa di Kotim yang belum dialiri listrik.
Dia prihatin dan menyebutkan, dari 400 desa yang belum teraliri listrik di Kalimantan Tengah (Kalteng), 42 diantaranya desa di Kotim.
Sehingga pemerintah menurutnya perlu prihatin dan berupaya lebih keras lagi untuk menerangi desa-desa.
Dikatakannya, belum lama ini Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta mengatakan akan membantu masuknya jaringan listrik di Kalteng termasuk di wilayah Kotim.
“Maka dari itu pemerintah harus sering-sering melobi di tingkat pusat agar program itu benar terealisasi di Kotim. Jadi tidak hanya bergantung pada anggaran daerah saja, namun ada upaya lain yang bisa dilakukan,” kata Rinie, Kamis 28 April 2022.
Kabar gembira itu didapat dari hasil pertemuan Pemerintah Provinsi Kalteng dan Pemerintah Kabupaten Kotim dengan Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Pertemuan itu membahas masalah kelistrikan dan konversi minyak tanah gas. Pertemuan ini menindaklanjuti pertemuan sebelumnya antara Pemerintah Kotim dengan Fraksi PDIP dan Fraksi Golkar DPR RI.
Saat ini ada lebih dari 400 desa di Kalteng yang belum terjangkau jaringan PLN. Akibatnya masyarakat harus mengandalkan mesin diesel maupun pembangkit tenaga surya untuk memenuhi kebutuhan listrik.
“Terutama masyarakat di pelosok, banyak yang belum merasakan listrik,” ujarnya.
“Padahal listrik sekarang ini sudah bukan kebutuhan mewah lagi, namun faktanya di pelosok listrik masih langka bahkan belum terasa keberadaanya di jaman yang sudah modern ini,” pungkasnya.