Gegara menabrak jenjang kosong (Jangkos) buah sawit, seorang siswa SMP-1 Karya Unggang, jatuh terkapar di jalan, penuh dengan luka-luka serius dan berlumuran darah.
Peristiwa kecelakaan ini terjadi di sekitar Km 32 Jalan Lintas Tumbang Samba, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, Sabtu (27/08/2022).
Korbannya adalah Lijaya Riyadi (13) seorang siswa SMP 1 Karya Unggang, Kecamatan Tewang Sanggalang Garing, Kabupaten Katingan, saat korban pulang sekolah.
Informasi yang berhasil diperoleh media ini, diduga kecelakaan ini terjadi akibat kelalaian sopir truk yang menurunkan muatannya melintang dijalan yang tidak jauh dari tikungan.
Ironisnya tidak ada rambu-rambu atau tanda-tanda yang dipasang sopir atau pembeli jangkos tersebut baik dari arah muka maupun dari arah belakang jalan.
Sehingga saat sopir mengangkat DAM belakang untuk menurunkan muatannya, jangkos yang diturunkan tersebut memakan badan jalan.
Saat korban melintas dengan kendaraannya merasa kaget dan tidak dapat mengendalikan kendaraannya langsung menabrak jangkos tersebut.
Informasinya bahwa jangkos tersebut dibawa sopir dari PT. PMK PANCA MITRA KATINGAN, yang dijual kepada petani kebun sawit bernama Wahyu untuk pupuk.
Atas kejadian tersebut sopir dan pemilik atau pembeli jangkos itu terkesan tidak bertanggung jawab. ketika dikonfirmasi media ini pihaknya tidak bisa memberikan keterangan.
Sedangkan korban mengalami luka serius dibagian tangan sebelah kiri, kaki luka robek hingga harus di jahit.
Menurut orang tua korban Suryadi (37), atas kejadian tersebut sangat keberatan dari pemilik jangkus maupun sopir truk yang terkesan tidak bertanggung jawab.
Sehingga anak nya dibiarkan begitu saja terkapar dengan penuh darah, diri nya mengaku kalau sudah melaporkan kejadian tersebut kepada anggota Pospol Unggang yang piket via WhatsApp.
Waktu itu yang piket adalah pak Agus Joni. namun laporan tersebut tidak ada tanggapan sama sekali.
Merasa laporan nya tidak di tanggapi orang tua korban juga melaporkan ke pihak Satlantas Polres Katingan, namun apa yang di dapat nya hanya penolakan, hanya di arahkan ke Kasat Reskrim untuk melaporkan kejadian tersebut.
Kondisi korban saat ini masih terbaring sakit ditempat tidur, tidak bisa mengikuti mata pelajaran di sekolah sebagaimana mestinya.
Atas peristiwa ini orang tua korban berharap kepada pihak Polres Katingan dan jajarannya untuk bertindak cepat dan tegas menindak pihak-pihak yang semestinya bertanggung jawab terhadap peristiwa ini.
Sementara kita tahu siswa-siswa ini adalah generasi muda penerus bangsa dimasa yang akan datang. (*Aji)