JAKARTA – Daftar Pencarian Orang (DPO) Teroris berinisial SB akhirnya menyerahkan diri juga kepada polisi dengan alasan identitas dirinya telah diketahui oleh banyak orang melalui media sosial sebagai DPO.
Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan saat konferensi pers, di Mabes Polri, Jumat (16/04/21).
“Alasan DPO teroris berinisial SB menyerahkan diri dikarenakan identitasnya telah tersebar luas di media sosial, kami sampaikan SB menyerahkan diri dengan alasan identitas dirinya telah diketahui oleh banyak orang melalui media sosial sebagai DPO,” kata Ramadhan.
Baca Juga: RDP PT BSK dengan Masyarakat desa Sumber Makmur Ditunda, Karena BPN Tidak Hadir
“SB menyerahkan diri ke Polsek Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Kamis 15 April 2021, pukul 06.00 WIB. Setelah menyerahkan diri ke Polsek Pasar Minggu, SB diserahkan ke Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror untuk dilakukan penangkapan. Pada saat SB penyerahan diri, tidak ditemukan benda-benda mencurigakan,” ujarnya.
Untuk diketahui bahwa SB masuk DPO oleh Tim Densus 88 Antiteror Polri bersama 5 DPO terduga teroris di wilayah DKI Jakarta, kemudian dari 6 orang terduga teroris yang masuk DPO, tiga di antaranya telah ditangkap, yakni NF, SB dan W.
“Dari total 6 DPO yang sudah ada, 3 DPO sudah diamankan dan tinggal 3 DPO lagi yang masih dalam pengejaran Densus 88, yaitu ARH, YI, dan SN,” jelasnya.
Baca Juga: Terminal WA Gara Kota Palangka Raya Mulai Diserbu Pemudik
Keterlibatan SB dalam kelompok ini, lanjut Ramadhan, karena ikut merencanakan dan mengetahui pembuatan bom. Kemudian ikut melakukan pelatihan serta percobaan bom di daerah Ciampea, Bogor.
Selain itu, SB juga mengetahui pembelian remote dan aseton dan menyiapkan arang-arang sebagai bahan peledak. “SB saat ini sudah diamankan oleh Tim Densus 88 Antiteror di Polda Metro Jaya,” ungkapnya.
“Tim Densus 88 Antiteror masih mendalami jaringan teroris yang ada di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, termasuk keterkaitannya dengan jaringan teroris lainnya,” tambahnya.
Baca Juga: Pembangunan Ibu Kota Negara Picu Pertumbuhan Ekonomi Sangat Pesat
Terkait dengan seberapa besar jaringan teroris, ini masih didalami oleh penyidik Densus 88, yang berhubungan dengan penangkapan empat terduga teroris di wilayah Jakarta, Bekasi, dan Tangerang pada 29 Maret 2021 lalu.
Keempat terduga tersebut adalah BS, AJ, ZA dan WJ. Tiga dari empat tersangka mengaku simpatisan organisasi yang dilarang oleh pemerintah. Bahkan ketiganya membuat video pengakuan terkait rencana teror yang akan dilakukan dengan meledakkan tempat usaha milik pengusaha China dan SPBU.[*to-65]
Baca Juga: 7 Ahli Tata Kota Datangi Jokowi untuk Bahas Rancangan Ibu Kota Negara di Kaltim
Facebook Comments